RSS

USD 3 miliar Untuk Bangun Kereta Super Cepat Indonesia

07 Jan

Sudah siap untuk jalan-jalan ke Cirebon atau Bandung dari Jakarta hanya dalam hitungan menit, bahkan kurang dari satu jam? Ya, sebaiknya Anda bersiap karena sebentar lagi Indonesia untuk yang pertama kalinya memiliki kereta super cepatnya yang pertama.

Berita bagusnya tidak hanya berhenti disana saja. Lainnya adalah, kereta super cepat yang akan dibangun di Indonesia itu nantinya akan memiliki kecepatan diatas kecepatan dan kecanggihan transportasi jenis yang sama dari Jepang saat ini, yakni Shinkansen dan juga kereta cepat dari Perancis.

Mimpi yang akan segera menjadi kenyataan itu, dimulai dari disepakatinya perjanjian kerja sama (MoU) dari sejumlah konsorsium perusahaan nasional maupun internasional di Kuala Lumpur awal Desember tahun 2009 lalu. Tujuannya adalah untuk membantu pemerintah Indonesia dalam membangun dan mengembangkan infrastrukturnya.

Kemudian, awal tahun ini kembali berkumpul 15 konsorsium perusahaan di Amerika yang tergabung dalam konsorsium CAEDZ (The Eco Synesis Group) untuk menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) guna mendanai proyek pembangunan Hydrogen Hi-Speed Rail Super Highway (H2RSH) di Indonesia.

Penandatanganan yang berlangsung di Los Angeles itu disaksikan langsung oleh Konsul Ekonomi Edi Suharto dari Konsulat Jendral RI (KJRI) di Los Angeles dan Pejabat Promosi Investasi Los Angeles, Heldy S. Putera.

Besar dana yang akan dikucurkan dalam proyek tersebut mencapai USD 3 miliar. Diantaranya untuk membangun fasilitas infrastruktur rel kereta api supercepat yang memanjang dari Jakarta-Cirebon-Bandung sepanjang 357 kilometer.

Seperti yang tertulis didalam siaran persnya, adapun perusahaan-perusahaan yang turut serta adalah Aon Risk Service Inc, Aqua-PhyD Inc, Aruna Solutions, Asian Energy Limited, Tricap Group, Copernicus International, eCompass Group, Fidelity National Financial, Global Green Management, McGladry & Pullen, Modular Integrated Technologies, Obermeyer Planen+Beraten, Pembinaan Aktif Gemilang, The Interstate Traveller Company, dan Tum Geotechnical Research.

”Proyek tersebut merupakan salah satu proyek dari sejumlah proyek Pembangunan Koridor Ekonomi Jawa Barat yang mencakup wilayah Bandung, Sumedang,  Majalengka dan Cirebon. Yang cakupan luas wilayahnya mencapai 7.200 km2 atau kurang lebih seluas Silicon Valley di California (6,539 km2),”kata Marjorie Hoeh, Director for Investment, Finance and Business Development CAEDZ.

Proyek yang keseluruhannya bernilai USD 500 miliar tersebut nantinya juga akan dimanfaatkan untuk membangun Lapangan Terbang Internasional di Kertajati, Majalengka  dan pembangunan serta pengembangan Pelabuhan laut Internasional di Cirebon.

Dimulai 2011

Hoeh menyampaikan bahwa penelitian kemungkinan pembangunan proyek tersebut yang merupakan langkah penting di awal pembangunan sebuah proyek, akan dimulai pada tanggal 11 Januari 2010 dan berlangsung selama 90 hari.

Setelahnya bila diputuskan feasible atau layak, maka proyek akan mulai dikerjakan dan dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun. Sementara, kereta super cepat tersebut akan mulai beroperasi sesegera setelah pembangunan infrastruktur selesai.

”Bila time table ini berjalan sesuai perencanaan, maka Jawa Barat atau Indonesia akan tercatat dalam sejarah menjadi tempat pertama di dunia bagi beroperasinya moda transportasi yang super canggih ini,”kata Edi.

Berdasarkan tayangan simulasi melalui video, digambarkan moda transportasi modern yang akan dioperasikan di Indonesia itu memiliki keunggulan lebih jika dibandingkan dengan moda generasi sebelumnya seperti shinkansen (bullet train dari Jepang).

Bukan dari sekedar kecepatannya yang lebih cepat yakni mencapai 400 kilometer perjam. Melainkan juga dari segi pembiayaan yang jauh lebih murah. Biaya konstruksi yang dibutuhkan sebanyak USD 10 juta/mil, jauh lebih murah dari kebutuhan dana pembangunan moda konvensional yang mencapai USD 36 juta/mil.

Break event point diperkirakan hanya 2 tahun sedangkan moda konvensional sekitar 50 tahun. Selain itu, jika moda konvensional hanya mengangkut orang maka moda transportasi baru tersebut juga dapat dipergunakan untuk mengangkut barang (freights dan automobiles).

Tidak itu saja kelebihan dari moda satu ini. Lainnya adalah, energi yang dikeluarkan karena kecepatannya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi daerah tertentu, seperti tenaga listrik, air bersih, dan lain-lain.

SuciDH/ www.caedz.com/www.asiafinest.com (diterbitkan di Jurnal Nasional)

 
4 Komentar

Ditulis oleh pada Januari 7, 2010 inci reportase

 

4 responses to “USD 3 miliar Untuk Bangun Kereta Super Cepat Indonesia

  1. hadi

    April 27, 2010 at 2:12 pm

    saya pengemar kerera cita cita saya menjadi masinis saya senang akan ada kereta mangnetik saya senang semoga lancar dan semoga tgl 12 juni 2010

     
  2. agus

    November 30, 2010 at 1:01 am

    kalo emang bener ada..pulang kampung tidak makan waktu.

     
  3. dadan

    Desember 3, 2010 at 4:46 pm

    wah kalo emang bener ….aku bakal bangga jadi anak jawa barat ato indonesia sepenuhnya

     
  4. Hayat Punjul

    Agustus 9, 2011 at 10:18 am

    dukung 100%

     

Tinggalkan Balasan ke dadan Batalkan balasan